A. Sejarah
Singkat
Dahulu kala Kampung Mahmud
itu adalah sebuah rawa di Pinggiran Sungai Citarum, Eyang Dalem Haji Abdul Manaf datang kerawa tersebut untuk menyebarkan agama Islam pada abad ke 15 dengan
membawa segenggam tanah dari Mekah dan meletakan tanah itu ke rawa. Kemudian
tempat tersebut diberi nama Kampung Mahmud sama dengan nama goa mahmud di Mekah
yang artinya terpuji.
Gambar 2 Makam Eyang Dalem
Haji Abdul Manaf
Kampung Mahmud sebagai
tempat penyiaran agama Islam pertama di Bandung Selatan yang dilakukan oleh Eyang
Dalem Haji Abdul Manaf dengan cara berdakwah, tausiah menggunakan bahasa sunda
halus. Saat ini Eyang Dalem Haji Abdul Manaf sudah meninggal sekitar 500 tahun.
B. Sistem
Agama
Gambar 3 Sebelah Kiri Masjid Baru Dan Sebelah Kanan Masjid Agung Mahmud
Masyarakat di Kampung Mahmud dari sejak dulu sudah beragama Islam yang
dibawa oleh Eyang Dalem Haji Abdul Manaf abad ke 15. Kegiatan agama yang
dilakukan diantarannya Rajaban(27 Rajab), Muludan(12 Mulud), Munggahan Mapak
Romadon, Haolan Eyang Dalam Haji Abdul Manaf, Pengajian ibu-ibu setiap hari
setelah ashar, dan Pengajian bapak-bapak setiap senin sebelum ashar.
C. Sistem
Sosial
Gambar 4 Pintu Masuk Kampung Mahmud
Sitem sosialnya dapat disebut sebagai kokolotan, yaitu menghargai dan
menghormati para sesepung yang ada di Kampung Mahmud saat ini dipimpin oleh empat
sesepuh yaitu Kiai Haji Sapi’i, Kang Haji Uding, Kang Haji Muron dan Kang Haji
Kasmudin.
Gambar 5 Rumah Di Kampung Mahmud
Adapun larangan yang diberlakukan di kampung adat ini yaitu tidak boleh
memukul gong, tidak boleh membangun rumah besar atau modern, tidak boleh
menggunakan kaca pada rumah, tidak boleh memakai genting belanda untuk atap
rumah nya, tidak boleh membangun sumur tapi sekarang sudah diperbolehkan karena
sungai citarum nya kotor. Bila ada yang melanggar akan ada akibatnya seperti
sakit sampai ia meninggal, ekonomi yang tidak lancar, rumah tangganya rusak, terjadi
kebakaran, dan tidak tenang atau diganggu.
D. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Perihal organisasi kemasyarakatan di Kampung Mahmud, dalam kampong
terdapat salah satu grup terbang yang bernama Al-Madar dipimpin oleh H. Didin, kini
terbang dimainkan dalam acara-acara hajatan, seperti hajat khitanan atau
pernikahan.
E. Sistem
Ilmu Pengetahuan (Pendidikan)
Masyarakat di Kampung Mahmud dalam menuntut ilmu pengetahuan dibebaskan
mau dimana saja dan tidak ada batasan untuk semua kalangan. Di Kampung Mahmud
sendiri diantaranya ada sekolah Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah
Aliyah. Dimana sekolah tersebut memiliki hubungan erat dengan ke-Islaman.
F. Sistem
Bahasa
Bahasa yang digunakan oleh masyarakat kampung Mahmud dalam kegiatan
sehari-hari adalah bahasa sunda halus, sejak jaman dulu juga pada saat Eyang
Dalem Haji Abdul Manaf menyebarkan agama Islam menggunakan bahasa sunda halus.
G. Sistem
Kesenian
Bentuk kesenian yang ada di Kampung Mahmud berupa musik dan syair seperti
qosidahan, alat musik pukul yang digunakan terdiri dari dogdog, kecrek, dan
rebana dari berbagai ukuran.
H. Sistem Pola Mata Pencaharian Hidup
Gambar 6
Pembuatan Kursi Dari Kayu Jati
Dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat di kampung Mahmud mempunyai
keahlian dalam bidang pertukangan (mebel) dan bercocok tanam. Pada masa yang
lampau masyarakat kampung Mahmud memiliki mata pencaharian bercocok tanam namun
Karena seudah semakin berkembangnya zaman, tempat mata pencahariannya sudah
berkurang. Maka dari itu masyarakat kampung Mahmud dalam mencari mata
pencaharian mengikuti perkembangan zaman saat ini sehingga memiliki keahlian
dalam bidang pertukangan (mebel).
I. Sistem
Teknologi Peralatan
Dalam kegiatan sehari-hari masyarakat kampung Mahmud, peralatan yang
digunakan sudah mengikuti perkembangan zaman dan masyarakatnya pun sudah
terbiasa dengan peralatan yang modern seperti kompor gas, handphone, dan
lain-lain.
Komentar
Posting Komentar